1. Aku Bukan Tipe Wanita “Jaim”
Jangan kaget jika suatu saat kita berbincang di sebuah cafe dan aku
melihat hal lucu aku langsung tertawa keras. Bukan karena aku tak tahu
sopan santun, tapi begitulah tabiatku. Aku seorang yang “lepas”, saat
harus tertawa keras aku tak menahannya. Jika berhasil memikatku, kamu
beruntung karena mendapat seorang teman hidup yang bisa kamu jadikan “partner in crime“.
2. Bisakah kamu membawakan lagu Sonang Do Hita Nadua?
Tak perlu macam-macam, bawakan lagu Sonang Do Hita Nadua dengan
sebuah gitar, fals sedikit pun tak masalah. Aku akan langsung terpikat
padamu.
Baca juga, alasan-alasan yang membuktikan bahwa wanita yang hobi jalan-jalan dan hobi bertualang sama sekali tak cocok untuk dijadikan pacar!
3. Aku lebih tertarik pada karakter pria dari suku Batak
Bukan salahku, aku melihat karakter pria Batak dari bapakku, yang
selalu bekerja keras pagi-malam, keras pada anak-anaknya demi kebaikan
mereka, serta bukan seorang “yes-man“. Seorang pria adalah yang
bisa berkata “tidak” jika tak sesuai dengan prinsipnya. Jika kamu-pun
belum bisa tegas pada dirimu sendiri dengan tak mampu berdisiplin pada
mimpi yang kamu tetapkan, tak malukah kamu menghadap bapakku nanti? Artinya Boru Batak sangat menghormati Sang Suami.
4. Kamu beruntung jika bisa memikatku, karena aku akan selalu memperjuangkanmu
Orang tuaku tak mudah memberi restu pada pria yang aku pilih, apalagi
jika kamu dari luar suku Batak. Namun kamu beruntung, aku akan
mati-matian memperjuangkanmu.
Saat remaja, aku melihat kakak perempuanku sangat keras
memperjuangkan pria pilihannya di depan orang tuaku, aku pikir, akupun
akan melakukan hal yang sama nanti.
Baca ini, 7 alasan mengapa jangan pernah berkunjung ke Medan!
5. Kamu tak perlu ahli memasak, mencuci atau mengepel
Posisi pria di masyarakat kami sangat dihormati. Pria akan diperlakukan sebagaimana
harusnya kodrat seorang pria, yaitu pemimpin. Kamu tak akan mendengar
jeritan-jeritanku memintamu mengganti popok, menjemur baju, atau mencuci
piring. Bukan berarti aku suka pria pemalas, namun itu bukanlah tugas
seorang pria. Aku dengan sukarela mengerjakan tugas-tugas itu karena aku
tahu kamu telah bekerja begitu keras di luar sana. Aku akan menjadi
seorang istri yang sukarela melayanimu. Aku tak akan pernah memintamu
melakukan tugas rumah tangga, namun tak masalah jika kamu sukarela
membantu tugas-tugasku, aku akan sangat senang dengan hal itu.
6. Siap dengan segala kerumitan adat pernikahan
Aku sarankan, jika kamu berasal dari luar suku Batak dan bukan
seorang yang memberi perhatian pada sesuatu yang berhubungan dengan
adat, kamu harus segera mundur meminang wanita batak pujaanmu. Adat
menempati posisi penting dalam tatanan masyarakatku.
Siapkah kamu membayar hepeng sinamot (uang mahar) pada
orang tuaku dengan modal yang kamu miliki sekarang? Jangan kaget
jika pernikahan kita batal karena para sesepuh adat tak setuju dengan hepeng sinamot yang
ditawarkan. Adat pernikahan kami dikenal memiliki proses panjang dan
rumit, siapkah kamu menjalaninya? Jika telah bergabung dengan keluarga
besarku, siapkah kamu di tengah kesibukanmu ikhlas menjalani adat-adat
yang berlaku di masyarakat kami?
Jika kamu adalah seorang yang merasa sebagai “pria modern” yang alergi dengan hal-hal berbau adat, silakan mundur.
Jika kamu berkata, ‘untuk apa zaman modern ini masih melakukan hal-hal seperti itu?’. Maaf, kami bukan golongan orang yang lupa “asal-usul” kami.